Senin, 12 September 2016

#

Ingin rasanya menyapa masa yg telah ditelan waktu, meski kesadaran ada, tidak ada ruang untuk hidup didalamnya kembali, setidaknya sekedar merubah mimpi hingga akhirnya  tidak kukenal armada yg kupijaki sekarang. Karena aku telah mengerti.

mengharap kepulanganmu di bulan yg kau benci, hanyalah puisi tak berjiwa yang masih sanggup kusyairkan, aku rindu sayang.

Aku berpuisi di matamu, menarik lentera ke masa lalu padahal masa lalu masih saja di pelipis itu.

aku terkapar, semua menyaksikan jika badai telah aku ciptakan. Sayangnya aku hanya pintar menciptakan sayang.

Aku mulai menarik waktu melewati tanah suci yang telah tak berbentuk, sang dewa di ujung sana juga tanpa ekspresi, sedangkan bunga-bunga di pinggiran tak hentinya mencaciku. Disanalah aku melangkah dulu dan sekarang

Kembalilah Sayang

Telaga 1109